Archive for Juni 2016


      Berikut ini adalah istilah Internasional dalam dunia pecinta Burung hantu atau burung pemangsa (BOP) lain :
   -Equipment/perlengkapan khusus :
  •  Perch : Tempat tangkringan / tenggeran untuk burung hantu.
Bow Perch
Block Perch
https://awfalconry.com

  • Anklet: Tali yang terbuat dari kulit untuk mengikat kaki burung hantu, semacam gelang untuk kakinya.
  •  Jesse: Tali pendek dari kulit yang bisa dihubungkan dengan anklet.
  • Swivel: Perangkat dari logam yang memiliki poros berputar, yang memungkinan tali yang diikat pada kakinya tidak terbelit.
  • Leash : Tali setelah Swivel yang digunakan untuk mengikat burung hantu saat berada di perch.
  • Hook : Perangkat dari logam setelah leash yang dikaitkan ke pangkal perch sebagai pengaman agar burung tidak escape/kabur

https://awfalconry.com
  • Lure : Perlengkapan berbentuk seperti burung (flying lure) dan kelinci/tupai (ground lure) yang digunakan untuk melatihnya berburu.
Flying Lure
https://northwoodsfalconry.com
Ground Lure
https://apfalconry.proboards.com



  • Hawk/Owl box (Giant Hood) : Kotak kayu untuk membawa burung hantu/BOP lain saat akan bepergian.
https://apfalconry.proboards.com
  • Glove : Sarung tangan khusus yang terbuat dari kulit unuk menghindari luka karena tajamanya cakar burung hantu
https://awfalconry.com
https://123rf.com


    -Umur :
  •  Chick : Anakan burung yang masih memiliki bulu seperti kapas.
  •  Brancher : Burung hantu muda yang sudah berbulu lengkap, tetapi belum mampu terbang.
  • Juvenile : Burung hantu muda yang sudah mampu berburu sendiri.
  • Mature : Burung hantu yang sudah berusia tua, biasanya sudah agak susah untuk dilatih
https://barnowltrust.org.uk

   -Skill :
  • FOF : Feed on Fist (memberi makan di atas tangan).
  • JTTF : Jump to the Fist (melatih burung  lompat ke tangan).
  • FTFF : Fly to the fist (melatih burung terbang ke tangan).
  • FF : Free fly (melatih burung terbang bebas).
  •  Batting (burung menjauh / terbang / loncat ketika didekati). 






Itulah beberapa Istilah dalam dunia BOP/Burung Pemangsa Semoga Membantu dan Bermanfaat. Salam Nokturnal :)



Diadaptasi dari:

Istilah dalam dunia BOP/Burung Pemangsa

Posted by : Unknown
Rabu, 22 Juni 2016
2 Comments

     Sekarang banyak kita jumpai Burung Hantu yang dijual di Online Shop ataupun Pasar Hewan. Dari ukuran kecil sampai jenis burung hantu yang berukuran besar. Tidak ada yang melarang anda untuk membelinya karena uang yang digunakan itu uang anda sendiri.
      Tapi sebelum membeli, ada baiknya dipikirkan dahulu beberapa hal berikut sebelum "keluhan" datang terlambat.

1. Uang
      Uang disini sangat penting, karena untuk perawatan burung hantu cukup membutuhkan banyak uang. Burung hantu adalah karnivor yang setiap hari butuh makan. Sebagai contoh, jenis Barn Owl (Tyto Alba). Dalam sehari, jenis ini biasanya bisa makan sampai 4 ekor anak ayam yang  harga rata-rata seekor anak ayam kisaran Rp.3.000,-. Dengan begitu dalam sebulan anda harus menyisihkan uang sebesar Rp.360.000. Belum lagi anda membutuhkan equipment yang lain seperti :
-Glove yang harganya berkisar Rp.200.000-Rp.400.000
-Anklet-Jesse Rp.100.000-Rp.200.000
-Whistle/peluit untuk melatih Rp.70.000-Rp.100.000
-Tali creance/prusik untuk latihan fttf permeter Rp.3.000 (Tergantung jarak skill)
-Box (untuk membawa partner bepergian) Rp.120.000-Rp.350.000
Cukup fantastis bukan? Padahal itu belum mencakup keseluruhan.

2. Waktu
      Dibutuhkan waktu khusus untuk PDKT dengan partner (manning time), ada beberapa pendapat tentang waktu yang baik untuk PDKT. Yaitu Malam ketika sang Burung Hantu aktif dan itu waktu anda untuk tidur, ataupun siang saat Burung Hantu “ngantuk” dan itu waktu anda bekerja. Namun menurut pengalaman pribadi, waktu yang baik adalah Malam hari ketika si Burung Hantu aktif, dengan begitu kita tetap menjaga sifat alami mereka yang aktif dimalam hari (nokturnal)

3. Lingkungan
      Sebaiknya dicek terlebih dahulu apakah keberadaan burung hantu kita akan mengganggu orang sekitar atau tidak,karena ciri khas dalam memelihara burung hantu yaitu cukup berisik, bau kotoran yang cukup “tercium”, dan aktivitas dimalam hari kita saat berinteraksi dengan burung hantu. Apakah itu semua akan mengganggu dan meresahkan orang sekitar anda?

4. Kebersihan kotoran
Pikirkan dahulu apakah anda sanggup untuk membersihkan kotoran, rontokan bulu, dan sisa² pakan yang burung hantu makan setiap hari ??
Ya! karena jika tidak dibersihkan setiap hari baunya cukup mengganggu kita ataupun lingkungan disekitar kita.

5. Cek acara atau jadwal pribadi

      Silakan dicek jadwal kita masing² kedepan, seperti :
(a) Sebentar lagi lebaran, owl mau ditaruh mana? Dititipkan siapa? Bisa dibawa mudik tidak?
(b) Bulan depan jadwal kuliah padat. Yang kasih makan siapa? Harus manning time dimalam hari dengan si burung hantu padahal besok kuliah jam 7.
(C) Kerja lembur terus, besok jadwal kerja rubah, banyak masuk malamnya, acara padat sampai beli pakan owl saja tidak bisa karena begitu sibuknya, dan lain sebagainya.

6.Ketersediaan pakan
      Coba dipelajari jenis burung hantu yang dihandle itu pakannya apa saja, jika sudah paham akan pakannya,coba cek ada tidak yang jual pakannya. Karena disini kaitannya ketersediaan pakan harian si owl.
Percuma kita punya uang, tapi tidak ada yg jual pakan?

      Itu beberapa hal agar "keluhan" tidak datang dikemudian hari. Sebenarnya masih banyak yang harus dimengerti lainnya.
Misalnya : Apakah mengganggu burung kicauan tidak,bagaimana kalau makan ayam tetangga,kalau pakan jenis A tdk ada boleh tidak dikasih tahu,voer ayam,dll.

      Tapi semuanya dikembalikan ke diri masing-masing.
Ini sedikit tulisan dari saya, mungkin pendapat orang lain berbeda dari saya.
Dan ini hanya sebagian kecil ketika hendak memelihara Burung Hantu. Masih banyak hal lain yang juga perlu diperhatikan selain hal diatas. 6 hal diatas adalah alasan yang sering dijadikan "keluhan" saat memelihara Burung Hantu.

Diadaptasi dari :

Hal yang harus diperhatikan sebelum memelihara Owl

Posted by : Unknown
Minggu, 19 Juni 2016
1 Comment

Copyright © 2016 Burung Hantu - Template: Shiroi -